Minggu, 09 Januari 2011

Megawati: Penguasa Dilanda 'Bencana Mental'

OVB - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa para penguasa negeri ini sedang dilanda bencana mental.

Bencana mental itu, menurut dia, diindikasikan mulai dari kasus Gayus Tambunan, reformasi birokrasi, koalisi Sekretariat Gabungan, hingga 'pamer' data-data makroekonomi yang dinilai tidak berbasis pada kerakyatan.

"Seorang Gayus Tambunan, dengan berbagai variasi dan keleluasaannya, mempertontonkan betapa kekuatan uang mengharu-biru dalam sistem hukum secara keseluruhan," kata Megawati dalam pidato ulang tahun PDIP ke-38 di Kantor Pusat PDIP, Jakarta Selatan, Senin 11 Januari 2011.

Mega menilai, kasus Gayus yang pelesir bebas keluar-masuk bui, meski berstatus tahanan, menimbulkan persepsi di masyarakat bahwa, uang adalah segalanya. Bagi Mega, kasus Gayus mencerminkan negara tidak bisa menegakkan hukum.

Bencana mental kedua yang disebut Megawati adalah makna dari reformasi birokrasi yang diartikan beda oleh pemerintah. Menurut Megawati, reformasi birokrasi dikecilkan maknanya.

"Hanya sebatas pada renumerasi. Sebatas materi, yang kembali meyakinkan rakyat bahwa materi adalah segala-galanya," kritik Megawati.

Padahal, kata Megawati, renumerasi hanya sebagian kecil dari konsekuensi perubahan besar.

Bencana mental berikutnya menurut Megawati adalah sikap elit politik yang dinilai hanya melulu meributkan soal koalisi. Megawati mengingatkan, sebaiknya mengutamakan kepentingan rakyat daripada koalisi. "Penyakit kronis lainnya yang menonjol adalah sikap elit yang lebih meributkan soal koalisi Sekretariat Gabungan atau Setgab," ujar Megawati.

Wacana pemilihan atau penetapan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga disorot Megawati sebagai bencana mental. "Hal ini menegaskan, semakin luasnya cakupan bencana mental yang melanda negeri ini," sesal Megawati.

"Ancaman mentalitas bangsa sudah saya ingatkan. Saya tegaskan, bahwa cita-cita yang melekat pada partai kita jauh lebih besar dari sekadar urusan kursi di parlemen, menteri, ataupun sampai ke Istana Merdeka," tegas Mega yang disambut tepuk tangan.

Megawati menegaskan, PDIP diajarkan dan dan ditakdirkan sejarah untuk memperjuangkan, mengangkat harkat martabat wong cilik. "Dan nilai itu lebih utama dari urusan bagi-bagi kekuasaan," tegas Megawati.

sumber: Viva News

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Tempatmu Disini....

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More