Misteri the Beatles (bagian I)

Tahukah anda siapa the Beatles?? Band asal Inggris ini adalah band fenomenal yang spektakuler dan sukses yang merajai hampir seluruh musik dunia di era 60-an. Tidak hanya itu, band beranggota John Lennon, Paul Mc Cartney......

Khadafi Tuduh Barat Incar Minyak Libya

OVB - Pemimpin Libya Moammar Khadafi menuduh pihak barat bermaksud menguasai minyak Libya menyusul keinginan mereka memberikan sanksi atas Libya....

Google Bersihkan Pencarian Dari Situs Hantu

OVB - Google menyadari banyaknya situs hantu yang tidak diinginkan keberadaannya di mesin pencarian. Mereka pun mulai membersihkannya. Kini akan ada cara untuk bisa menemukan situs....

Lamborghini Aventador Laris

OVB — Banyak pengamat mengatakan, Eropa belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi. Kenyataan lain yang berlawanan, supersport car yang dipamerkan di Geneva Internationational Motorshow.....

Madrid Lirik Bek Argentina

OVB — Real Madrid kemungkinan akan merekrut bek Porto, Nicolas Otamendi, jika Pepe akhirnya memilih hengkang. Pepe hingga saat ini belum mau memperpanjang kontraknya bersama Madrid.....

Tampilkan postingan dengan label Kejadian tentang kiamat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kejadian tentang kiamat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Desember 2010

Keluarnya Dajjal

Yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat kubro adalah tanda-tanda yang apabila ia terjadi berarti Kiamat sudah diambang pintu. Dalam hadits riwayat Muslim (Mukhtashar Shahih Muslim no. 2037) dari Hudzaefah bin Usaid al-Ghifari Rasulullah bersabda,

“Kiamat tidak tiba sehingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda, lalu beliau menyebutkan: Asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa putra Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman (di timur, di barat dan jazerah Arab), dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman menggiring manusia ke Mahsyar mereka.”

Dari sepuluh tanda di atas dimulai pembahasan tentang Dajjal.Dajjal secara etimologi berarti penipu ulung dan pembual besar. Secara istilah dia adalah seorang laki-laki pembual pengaku dirinya Tuhan keluar di akhir zaman.

Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata kepada Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

Dia keluar hanyalah karena satu amarah yang ia rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)

Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan kadang mengeraskan suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun korma.

Beliau Shallallahu ‘alaihi bersabda

Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 2937)

Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.”

(HR. Muslim no. 2946)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)

Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)

Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi semua tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)

Fitnah Dajjal adalah fitnah terbesar sehingga salah satu permohonan Nabi kepada Allah di dalam shalat adalah perlindungan darinya. Dari Aisyah bahwa Rasulullah berdoa di dalam shalat,

“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Almasih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari dosa dan hutang.” (Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 447 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 306).Rasulullah bersabda,

“Tidak ada makhluk dengan fitnah terbesar sejak Allah menciptakan Adam sampai hari Kiamat melebihi Dajjal.” (HR. Muslim dari Imran bin Hushain. Mukhtashar Shahih Muslim no. 2058).

Di samping itu Rasulullah memperingatkan umatnya dari fitnahnya bahkan hal yang sama dilakukan oleh nabi-nabi sebelumnya. Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya aku memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang nabi pun kecuali dia memperingatkan kaumnya darinya. Demikian pula Nuh, dia memperingatkan umatnya darinya.” (Muttafaq alaihi dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1246 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 2044).

Ciri-ciri Dajjal seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah dari dua kitab tershahih setelah kitabullah yaitu Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim yaitu Mata kanannya cacat tertutup kulit tebal oleh karenanya dia disebut dengan al-Masih yang berarti orang yang dihapus yaitu matanya, matanya seperti anggur terapung, di antara keduanya tertulis kafir yang bisa dibaca setiap Mukmin atau orang yang membenci perbuatannya. baik orang tersebut bisa membaca atau tidak, berambut sangat keriting, kulitnya merah, berbadan tinggi besar mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan bin Amru al-Khuzai, mandul tidak beranak. Dia keluar dari sebuah jalan di antara Syam dan Irak. Hidup di bumi selama empat puluh hari berbuat kerusakan, Satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan dan satu hari seperti seminggu dan hari-hari lain seperti hari-hari biasa. Kecepatannya seperti hujan diterpa angin kencang. Dia mendatangi suatu kaum, dia mengajak mereka dan mereka beriman kepadanya dan menjawab ajakannya, lalu dia menyuruh langit dan ia menurunkan hujan, dia menyuruh bumi maka ia menumbuhkan, maka ternak-ternak mereka makmur, punuknya tinggi, susunya deras dan perutnya kenyang. Sebaliknya ketika Dajjal mengajak kaum yang lain lalu mereka menolaknya maka mereka ditimpa kesulitan hidup, harta mereka binasa sehingga mereka tidak memiliki apa pun.

Dajjal berkata kepada tanah kosong, “Keluarkan harta yang ada di perutmu”, maka ia pun keluar mengikutinya seperti lebah mengikuti ratunya. Dia mampu menghidupkan orang mati, dia membelah seorang pemuda kuat menjadi dua bagian, kedua bagian tersebut dipisah sejauh lemparan anak panah, lalu Dajjal memanggulnya dan ia pun datang dengan wajah berseri dan tertawa. Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi Ashbahan sebanyak tujuh puluh ribu. Tidak ada negeri di bumi ini kecuali Dajjal menginjakan kaki padanya kecuali Makkah dan Madinah, karena di setiap lorong yang menuju kepada keduanya terdapat malaikat yang berbaris dan bersenjata. Setiap kali Dajjal hendak memasukinya dia dihadang oleh malaikat dengan senjatanya.

Rasulullah bersabda,

“Tidak ada suatu negeri kecuali ia disambangi Dajjal selain Makkah dan Madinah tidak ada satu jalan dari jalan-jalan kedua kota tersebut kecuali padanya malaikat berbaris menjaganya.” (Muttafaq alaihi dari Anas bin Malik, Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 866 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 2055).

Meskipun kehadiran Dajjal di akhir zaman telah ditetapkan oleh Rasulullah, ciri-cirinya telah diperinci oleh beliau, semua itu tercantum di hadits-hadits shahih, meskipun demikian masih ada sebagian kalangan yang tidak mempercayainya.

Katanya Dajjal hanyalah ilusi dan khayalan belaka. Apapun alasannya hal itu berarti tidak mempercayai Muhammad sebagai Rasulullah, atau ada sebagian kalangan yang mempercayainya akan tetapi mereka membelokkan maksud dan makna Dajjal kepada makna yang lain yang tidak sesuai dengan zhahir hadits-hadits yang ada. Katanya Dajjal adalah sebuah kekuatan angkara murka yang menindas kaum Muslimin seperti Amerika atau Israel saat ini, ia bukan orang. Apapun alasan pendapat ini ia adalah salah karena dalam hadits-hadits secara jelas disebutkan keterangan-keterangan yang tidak sesuai dengannya. Jadi ia sama dengan membelokkan leher dalil secara paksa ke arah yang tidak diinginkan oleh dalil itu sendiri.

Langkah apakah yang mesti diambil seorang Muslim dalam menghadapi Dajjal adalah memohon perlindungan kepada Allah darinya di setiap shalat sebelum salam.

Hal ini dilakukan dan diperintahkan oleh Rasulullah. Logika sederhana, jika Rasulullah memohon perlindungan kepada Allah darinya.

Menjauh dan menghindar dari Dajjal, hal ini karena Dajjal adalah fitnah terbesar dan cara mujarab menangkalnya adalah jangan mendekatinya. Lalu bagaimana jika seorang Muslim mendapatkannya? Hendaknya dia membaca beberapa ayat pertama surat al-Kahfi. Rasulullah bersabda,

?????? ?????????? ???????? ????????????? ???????? ????????? ???????? ???????? .

“Barangsiapa dari kalian mendapatkannya maka hendaknya dia membaca pembukaan surat al-Kahfi atasnya.” (HR. Muslim dari an-Nawas bin Sam’an, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2048).

Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh agar tidak tertipu oleh Dajjal.

Dari Hudzaefah berkata, Rasulullah bersabda, “Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah api maka ia justru air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin maka ia justru api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu maka hendaknya dia masuk ke dalam apa yang dilihatnya api karena ia adalah air yang dingin.” (Muttafaq alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1375, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2046).

Dajjal mati di tangan al-Masih Isa putra Maryam. Dalam hadits Abdullah bin Amru yang panjang Rasulullah mengatakan hal ini. Sabda beliau,

“Lalu Allah mengutus Isa putra Maryam, dia mirip Urwah bin Mas’ud. Isa memburu Dajjal dan membinasakannya.” (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2052).

Dalam hadits an-Nawas bin Sam’an yang panjang Rasulullah menjelaskan begini,

“Manakala dia dalam kondisi tersebut Allah mengutus al-Masih putra Maryam…. lalu Isa memburunya sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud – kota yang terletak di sebelah barat Baitul Maqdis maka Isa membunuhnya.” (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2048).

Jibril ‘alaihissalam bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Kabarkanlah kepadaku kapan terjadi hari kiamat?” Rasulullah menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari bertanya.” (HR. Muslim no. 1)

Meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul sebelum terjadinya. Tanda-tanda hari kiamat ada dua, shugra dan kubra. Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Jibril:

“(Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak perempuan melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang badan penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR. Muslim no. 1)

Adapun tanda kiamat kubra, di antaranya disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu:

Rasulullah melihat kami ketika kami tengah berbincang-bincang. Beliau berkata: “Apa yang kalian perbincangkan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.” Beliau berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda.” Beliau menyebutkan: “Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari dari barat, turunnya ‘Isa ‘alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, dan tiga khusuf (dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah Arab, yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring) mereka ke tempat berkumpulnya mereka.” (HR. Muslim no. 2901)

Di antara tanda kiamat kubra yang termaktub dalam hadits di atas adalah keluarnya Dajjal. Pembahasan masalah keluarnya Dajjal merupakan pembahasan penting disebabkan beberapa faktor yang disebutkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu:

1. Banyaknya orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah meragukan akan turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam dan terbunuhnya Dajjal.

2. Kebanyakan manusia tidak terbiasa membicarakan masalah keluarnya Dajjal dan turunnya ‘Isa bin Maryam ‘alaihissalam.

(Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa, karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

Dajjal Secara bahasa disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya: Kadzdzab (tukang

dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah manusia yang paling besar penipuannya.”

Dalam istilah syar’i:Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang laki-laki pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.” (Syarah Lum’atul I’tiqad)

Para nabi telah memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: “Aku memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya: Ketahuilah dia itu buta sebelah matanya, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, 2930/169)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihissalam memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal: ? ? ? -yakni kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)

“Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim 2934/105)

Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang keluarnya Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut:

1. Banyaknya yang tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi

Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah datang.” Maka beliau duduk dan bersandar kemudian berkata: “Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi warisan dan tidak bergembira dengan ghanimah.” Beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Syam seraya berujar: “Akan ada musuh yang berkumpul untuk menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun berkumpul untuk melawan mereka.” Aku katakan: “Romawi yang anda maksud?” Beliau menjawab: “Ya. Ketika itu akan terjadi peperangan yang dahsyat. Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan tersebut hingga terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati telah tiada. Kemudian maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali dalam keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis. Di hari keempat majulah sisa pasukan kaum muslimin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kemenangan kepada mereka. Mereka membunuh musuh dalam jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung yang terbang ke arah mereka mati sebelum bisa melintasi semuanya. Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang. (Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang seseorang yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh pasukan berkuda sebagai mata-mata. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Sungguh aku tahu nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu atau di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu’.” (HR. Muslim no. 2899)

2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin

Dari Nafi’ bin ‘Utbah radhiyallahu ‘anhu: Kami bersama Rasulullah dalam satu peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata: ‘Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar jangan sampai mereka menculik Rasulullah’. Kemudian aku berkata (dalam hati, -pen.): ‘Mungkin beliau ingin berbicara khusus bersama mereka.’ Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau berkata: ‘Kalian akan berperang melawan jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)

3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul, red.)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga orang Romawi datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di antara penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan, orang Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang telah ditawan dari kaum kami.’ Kaum muslimin berkata: ‘Tidak, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara kami.’ Akhirnya mereka pun bertempur. Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah syuhada yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu merupakan ibukota Romawi Timur, red.). Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan: ‘Masihid (Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian.’ Mereka pun keluar, padahal itu adalah berita batil. Ketika mereka sampai di Syam, keluarlah Dajjal….” (HR. Muslim no. 2897)

4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab

Dari Ummu Syarik radhiyallahu ‘anha, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata: “Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab: “Mereka sedikit.” (HR. Muslim no. 2945)

5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat

Sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dan Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi

Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan:

“…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari lainnya seperti hari kalian sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)

Yang Membunuh Dajjal

Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menurunkan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin Maryam ‘alaihissalam yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa ‘alaihissalam mencarinya dan membunuhnya….” (HR. Muslim no. 2940)

Dalam riwayat lain:

“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di Bab Ludd (s

atu negeri dekat Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)Dalam hadits lain:“Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan darahnya kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.”

Senin, 13 Desember 2010

Tugas Nabi Isa AS Saat Turun ke Bumi

Nabi kita Muhammad saw telah memberitahukan kepada kita bahwa keberadaan Isa di muka bumi selama 40 tahun. Setelah itu dia wafat dan kaum muslimin menshalatkannya, sebagaimana termaktub dalam hadis shahih dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “…Kemudian dia tinggal di bumi selama 40 tahun kemudian wafat dan kaum muslimin menshalatkannya.” (HR. Abu Dawud 324, dishahihkan oleh as. Suyuthi dalam al. Jami’ ash. Shaghir no.5265).

Adapun peristiwa. peristiwa yang terjadi di zaman Isa dan tugas. tugas yang ditunaikannya, maka ia sebagai berikut:

1. Memadamkan Dajjal dan fitnahnya

Di depan kita telah mengetahui bahwa Nabiyullah Isa bin Maryam turun sementara kaum muslimin sedang bersiap. siap memerangi Dajjal. Kita mengetahui bahwa saat itu shalat didirikan, lalu Isa shalat di belakang seorang laki. laki yang shalih. Ketika Dajjal mengetahui turunnya Isa, dia kabur. Nabiyullah Isa mengejarnya sampai di Baitul Maqdis, sementara Dajjal telah mengepung sekelompok kaum muslimin. Lalu Isa memerintahkan mereka agar pintunya dibuka. Dajjal yang bersembunyi di belakangnya segera berlari, lalu Nabiyullah Isa mengejarnya dan menangkapnya di pintu Lud, termasuk wilayah Palestina, sebelah timur. Kemudian Isa membunuhnya beserta orang. orang Yahudi yang bersamanya.

Di dalam hadits shahih dari Abu Umamah berkata, Rasulullah saw bersabda, “…Ketika imam mereka maju ke depan untuk shalat Shubuh, maka turunlah Isa bin Maryam lalu imam itu mundur berjalan ke belakang supaya Isa maju menjadi imam. Isa meletakkan tangannya di antara kedua pundaknya kemudian dia berkata, ‘Majulah dan shalatlah karena shalat ini didirikan untukmu’. Lalu imam mereka shalat dengan mereka. Selesai shalat Isa berkata, ‘Buka pintunya’. Lalu mereka membuka pintu di mana Dajjal bersembunyi di belakangnya ditemani 70 ribu orang Yahudi, masing. masing dengan pedang yang berhias dan jubah (mantel). Apabila Dajjal melihat kepadanya maka ia meleleh (mencair) seperti garam yang mencair di air. Dajjal kabur. Isa AS berkata, ‘Sesungguhnya aku mempunyai pukulan untukmu, kamu tidak akan mendahuluiku dengannya. Isa menangkap Dajjal di pintu Lud sebelah timur lalu membunuhnya. Lalu Allah mengalahkan orang. orang Yahudi, maka tidak ada satu pun makhluk Allah awj yang digunakan oleh orang. orang Yahudi sebagai tempat persembunyian kecuali Allah menjadikannya berbicara. Batu, pohon, dinding, hewan semuanya berbicara kecuali gharqadah, ia tidak berbicara karena ia adalah pohon mereka. Semuanya berkata, ‘Wahai hamba Allah yang muslim, ini orang Yahudi kemarilah bunuhlah dia’.” (HR. Ibnu Majah no. 4128. dan al. Hakim 4/436. 437, dia menshahihkannya dan disetujui oleh adz. Dzahabi).

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “…Ketika mereka sedang bersiap. siap untuk perang dan merapatkan barisan, tiba. tiba shalat dikumandangkan, lalu Isa bin Maryam as turun. Apabila musuh Allah melihatnya maka dia meleleh seperti garam di dalam air, seandainya dibiarkan niscaya dia pasti meleleh sehingga dia binasa, akan tetapi Allah membunuhnya lewat tangan Isa. Lalu Isa memperlihatkan darahnya di tombaknya kepada mereka.” (HR. Muslim no.2897)

Jadi tugas pertama Nabiyullah Isa setelah dia turun dari langit adalah menangani dan memadamkan Dajjal bersama orang. orang Yahudi yang mengikutinya.

2. Binasanya Ya’juj Ma’juj berkat doa Isa dan kawan-kawan

Mereka keluar pada zaman Isa as, setelah dia berhasil membunuh Dajjal dan memadamkan fitnahnya. Mereka ini membuat kerusakan besar di muka bumi. Lalu Nabiyullah Isa dan teman. temannya berdoa kepada Allah Taala. Mereka kemudian binasa secara menyeramkan. Hal ini termaktub dalam hadits Nawas bin Sam’an yang diriwayatkan oleh Muslim dalam hadits yang panjang tentang munculnya Dajjal dan turunnya Isa, yang telah disebutkan dalam pembahasan tentang Ya`juj dan Ma`juj.

3. Memadamkan semua syariat dan berhukum kepada Islam

Tidak diragukan bahwa Isa ketika turun dari langit, dia mengikuti syariat Islam, berhukum kepada kitabullah dan sunnah Nabi kita Muhammad saw. Dengan itu Isa memadamkan semua syariat yang dijadikan pegangan oleh manusia kecuali syariat Islam. Ini adalah perkara pokok yang secara jelas diketahui dalam agama dimana syariat Islam adalah syariat yang me. nasakh seluruh syariat sebelumnya. Dan Allah Taala telah mengambil sumpah dan janji atas seluruh nabi agar mereka beriman kepada Muhammad saw dan mengikutinya jika Muhammad saw diutus sementara mereka masih hidup.

Firman Allah, “Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, ‘Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh. sungguh beriman kepadanya dan menolongnya’. Allah berfirman, ‘Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian. Ku terhadap yang demikian itu?’ Mereka menjawab, ‘Kami mengakui’. Allah berfirman, ‘Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu’.” (QS. Ali Imran: 81).

Oleh karena itu dia menghancurkan lambang Nashrani (salib) yang menyimpang, membunuh babi yang diharamkan di dalam kitabullah dan menghapus jizyah di mana dia tidak menerima dari orang Yahudi dan Nashrani kecuali Islam atau mati.

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, “Demi dzat yang jiwaku di tangan. Nya, telah dekat masanya di mana Ibnu Maryam turun kepada kalian sebagai hakim yang adil, lalu dia menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapuskan jizyah.”

Dalam riwayat lain, “Bagaimana kalian jika Ibnu Maryam turun kepada kalian lalu dia memimpin kalian dari kalian.” Ibnu Abu Dziib bertanya kepada Al. Walid bin Muslim, rawi hadits dari Ibnu Abi Dziib, “Tahukah kamu apa maksud ‘memimpin kalian dari kalian’?” Walid menjawab, “Beritahukan kepadaku.” Ibnu Abi Dziib berkata, “Memimpin kalian dengan kitabullah dan sunnah Nabi kalian.” (HR. Muslim no. 155).

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Di antara diriku dengan Isa tidak ada nabi, dan sesungguhnya dia pasti turun. Jika kalian melihatnya maka kenalilah dia, sesungguhnya dia berperawakan sedang, berkulit putih kemerah. merahan dia turun di antara dua potong baju berwarna kekuning. kuningan, kepalanya seolah-olah menetes walaupun tidak basah, dia memerangi manusia di atas Islam dia mematahkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah pada masanya Allah menghancurkan semua agama kecuali Islam. Dia membunuh Al. Masihud Dajjal, kemudian tinggal di bumi selama 40 tahun kemudian wafat dan kaum muslimin menshalatkannya.”

4. Menghapus kebencian dan permusuhan di antara manusia dan meratanya rasa aman dan kemakmuran di antara manusia

Di antara perkara yang disampaikan oleh Nabi saw kepada kita yang terjadi di zaman Isa adalah dihapuskannya permusuhan, kebencian dan saling iri di antara manusia, di mana manusia telah bersepakat di atas kalimat Islam. Berkah dan kebaikan merata di mana bumi menumbuhkan pohon. pohon seperti pada masa Adam, tidak ada yang menerima pemberian karena melimpahnya harta. Pada masa itu Allah melenyapkan racun dari binatang. binatang beracun sehingga anak. anak bermain. main dengan ular dan kalajengking yang tidak lagi berbahaya. Seekor kambing digembalakan di samping srigala dengan aman. Bumi dipenuhi rasa aman dan damai, tidak ada lagi perang, maka harga kuda turun drastis sementara sapi jantan harganya melambung tinggi karena semua tanah dibajak untuk ditanami.

Dalam hadits Nawas bin Sam’an, Rasulullah saw bersabda, “…Kemudian Allah menurunkan hujan deras yang mengguyur seluruh rumah baik yang terbuat dari tanah atau kulit binatang, hujan itu membasuh bumi sehingga ia seperti cermin yang berkilauan, kemudian dikatakan kepada bumi, ‘Tumbuhkanlah buah. buahanmu dan kembalikan barokahmu’. Pada hari itu sekelompok manusia memakan satu buah delima dan memakai kulitnya sebagai topi. Air susu diberkahi sehingga seekor onta muda cukup memenuhi kebutuhan banyak orang dan seekor sapi muda cukup memenuhi kebutuhan satu kabilah serta seekor kambing muda cukup memenuhi kebutuhan satu keluarga besar.”

Dalam hadits Abu Umamah yang panjang Rasulullah saw bersabda, “…lalu Isa bin Maryam turun pada umatku sebagai hakim yang adil dan imam yang bijaksana, dia menghancurkan salib, mematikan babi, menghapus jizyah, membiarkan sedekah kambing dan onta tidak ada yag mau menerima, kebencian dan permsuhan dihapuskan. Binatang beracun ditarik racunnya sehingga seorang bocah memasukkan tangannya ke dalam mulut ular dan itu tidak membahayakan dirinya, seorang bocah perempuan melewati singa tetapi singa itu tidak mengganggunya, srigala berada di antara kambing seperti anjing yang menjaganya. Bumi dipenuhi keselamatan seperti bejana dipenuhi oleh air. Kalimat manusia menjadi satu. Tidak ada yang disembah kecuali Allah, perang dihentikan, orang. orang Quraisy kehilangan kerajaannya. Bumi seperti piring besar dari perak, ia menumbuhkan pohon. pohon dengan janji Adam sehingga beberapa orang memakan setangkai anggur dan mereka kenyang, dan beberapa orang memakan satu buah delima dan mereka kenyang. Sapi jantan harganya segini. segini. Sementara kuda hanya dengan beberapa keping dirham….” (HR. Ibnu Majah no. 4128. dan al. Hakim 4/436. 437, dia menshahihkannya dan disetujui oleh adz. Dzahabi).

Dari pembahasan yang kami paparkan tentang Masihul Huda bin Maryam tentunya pembaca mengetahui bahwa dalil-dalil tentang turunnya Isa baik dari al-Qur’an maupun sunnah telah mencapai tingkatan mutawatir dan bahwa ini adalah kesepakatan umat dari mulai zaman Nabi saw sampai hari ini, merujuk kepada tafsir dari firman Allah SWT,

“Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An. Nisa’: 159).

Inilah yang dinyatakan oleh para ahli tafsir secara keseluruhan, lalu mereka menyebutkan hadis-hadis mutawatir itu di bawah ayat ini, lebih-lebih hadits Abu Hurairah yang marfu’ dan mauquf, di mana dia berkata setelah menyinggung turunnya Isa bin Maryam dengan ditegaskan oleh sumpahnya, “Bacalah jika kalian mau ayat, ‘Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya’.” Jadi mengingkari turunnya Isa di akhir zaman sama dengan mengingkari al. Qur`an, sunnah yang shahih dan ijma’ umat.


sumber : sunatullah.com

Minggu, 05 Desember 2010

Keluarnya Ya’juj Ma’juj

Di antara tanda Kiamat kubro adalah keluarnya Ya’juj Ma’juj dari kurungannya. Keluarnya mereka sebagai tanda Kiamat kubro wajib kita imani karena dalil-dalil menetapkannya.

Firman Allah, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim.” (Al-Anbiya’: 96-97).

Keluarnya mereka adalah keburukan yang dekat yang telah diperingatkan oleh Rasulullah saw

Dari Zaenab binti Jahsy bahwa Nabi datang kepadanya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bersabda, “La ilaha illallah, celaka orang-orang Arab dari keburukan yang telah dekat, pada hari ini benteng Ya’juj Ma’juj dibuka seperti ini.” Rasulullah melingkarkan ibu jarinya dengan jari telunjuknya. (Muttafaq alaihi, Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1341, Mukhtashar Shahih Muslim no. 1987).

Dalam surat al-Kahfi Allah menjelaskan bahwa Ya’juj Ma’juj dikurung oleh Dzulkarnain dengan baja karena mereka berbuat rusak di bumi sehingga mereka tidak keluar darinya sampai tiba saatnya janji Allah.

Firman Allah Taala, “Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, ‘Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka.’ Dzulkarnain berkata, ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik

, maka tolonglah aku dengan

kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka. Berilah Aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain, ‘Tiuplah (api itu)’, hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata, ‘Berilah Aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. Dzulkarnain berkata, ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar” (Al-Kahfi: 93-98).

Mereka adalah Ya’juj Ma’juj, ada yang berkata, ia bukan nama Arab, ada yang berkata, ia adalah nama Arab, diambil dari ajijun nar yang berarti bergolaknya api, atau dari al-Ajj yang berarti air asin. Apapun begitulah nama mereka yang tercantum di dalam al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi. Mereka adalah sekelompok umat dari Bani Adam, jumlah mereka sangatlah besar.

Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri dari Nabi saw bersabda, Allah Taala berfirman, “Wahai Adam.” Adam menjawab, “Aku penuhi panggilanMu dengan suka cita dan kebaikan berada di tanganMu.” Allah Taala berfirman, “Keluarkan rombongan neraka.” Adam bertanya, “Apa rombongan neraka?” Allah berfirman, “Sembilan ratus sembilan puluh sembilan dari tiap-tiap seribu.” Pada saat itu anak kecil beruban, wanita hamil meletakkan kehamilannya dan kamu melihat manusia mabuk dan mereka tidak mabuk akan tetapi azab Allah sangat keras. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, siapa dari kami yang menjadi satu itu?” Nabi saw menjawab,”Bergembiralah kalian, karena satu orang dari kalian, sementara seribu dari Ya’juj dan Ma’juj.” (Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1342).

Mengenai ciri-ciri mereka terdapat sebuah hadits di Musnad Imam Ahmad (5/271), al-Haetsami di Majmauz Zawaid (8/9) berkata tentangnya, “Rawi-rawinya adala

h rawi-rawi ash-Shahih.” Hadits

tersebut menjelaskan bahwa mereka berwajah lebar seperti tameng yang menonjol dengan rambut merah kecoklatan, mata sipit, datang dengan cepat dari tempat yang tinggi.

Di awal pembahasan penulis telah katakan bahwa Ya’juj Ma’juj dikurung dengan baja oleh Dzulkarnain, mereka tidak akan keluar darinya sebelum janji Allah tiba, dan itu terjadi di akhir zaman sebagai tanda Kiamat yang sudah diambang pintu. Mereka keluar setelah Isa turun dan membunuh Dajjal. Keluarnya mereka dari kurungan memiliki cerita tersendiri yang disebutkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam hadits no 3153 dan Ibnu Majah no. 4131 dari Abu Hurairah, dan dishahihkan oleh al-Albani di Silsilah Shahihah no. 1735. Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj membongkarnya setiap hari, sampai ketika mereka hampir melihat cahaya matahari. Pemimpin mereka berkata, ‘Kita pulang, kita teruskan besok’. Lalu Allah mengembalikannya lebih kuat dari sebelumnya. Ketika masa mereka telah tiba dan Allah ingin mengeluarkan mereka kepada manusia, mereka menggali, ketika mereka hampir melihat cahaya matahari, pemimpin mereka berkata, ‘Kita pulang, kita teruskan besok insya Allah Taala’. Mereka mengucapkan insya Allah. Mereka kembali ke tempat mereka menggali, mereka mendapatkan galian seperti kemarin. Akhirnya mereka berhasil menggali dan keluar kepada manusia. Mereka meminum air sampai kering dan orang-orang berlindung di benteng mereka. Lalu mereka melemparkan panah-panah mereka ke langit dan ia kembali dengan berlumuran darah. Mereka berkata, ‘Kita telah mengalahkan penduduk bumi dan mengungguli penghuni langit.”

Pembicaraan tentang Ya’juj Ma’juj ini penulis tutup dengan sebuah hadits an-Nawas bin Sam’an di Shahih Muslim (Mukhtashar Shahih Muslim no. 2048). Dari hadits ini kita mengetahui banyak hal tentangnya.

Rasulullah bersabda
“Ketika Isa dalam kondisi demikian, Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam, ‘Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hambaKu, tak seorang pun mampu memerangi mereka, maka bawalah hamba-hamba-Ku berlindung di At-Thur’. Lalu Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka mengalir dari segala penjuru. Rombongan pertama melewati danau Thabariyah dan meminum airnya. Rombongan terakhir menyusul sementara air danau telah mengering, mereka berkata, ‘Sepertinya dulu di sini pernah ada air’. Nabi Isa AS dan teman-temannya dikepung sehingga kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada 100 dinar, lalu Nabi Isa AS dan kawan-kawan berdoa kepada Allah. Lalu Allah mengirim ulat di leher mereka, maka mereka mati bergelimpangan seperti matinya jiwa yang satu. Kemudian Allah menurunkan Nabi Isa dan kawan-kawannya ke bumi, maka tidak ada sejengkal tempat pun di bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk mereka. Lalu Nabiyullah Isa AS dan teman-temannya berdoa kepada Allah, kemudian Allah menurunkan hujan deras yang mengguyur seluruh rumah, baik yang terbuat dari tanah atau kulit binatang. Hujan itu membasuh bumi sehingga ia seperti cermin yang berkilauan.”

sumber: Sunatullah.com

Cari Tempatmu Disini....

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More